Selasa, 12 Maret 2013

Contoh Makalah Lubang Resapan Biopori



    PROGRAM  ILMU  PENGETAHUAN  ALAM
    MAKALAH PLH TENTANG
    LUBANG RESAPAN BIOPORI


Di Susun Oleh  :
1.    Eva Nurjanah
2.    Nova Dewi Sartika
3.    Nur Aprilia Nanda
4.    Rosdiana Sari
5.    Safrina Agus Nova
6.    Tarmilah

  XII IPA 6
  SMA   NEGERI   1   CIBITUNG
   ~2012~


KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada keluarga, ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang ”LUBANG RESAPAN BIOPORI” yang kami buat berdasarkan  refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin.
Tidak gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.





Bekasi,  November 2012




Penyusun




DAFTAR ISI



JUDUL
KATA PENGANTAR ……………………………………………….  2
DAFTAR ISI …………………………………………………………  3

BAB I PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG ……………………………………………   4
B.   RUMUSAN MASALAH …………………………………………  5
C.   TUJUAN ………………………………………………………….  5

BAB II ISI
A.   PENGERTIAN LUBANG RESAPAN BIOPORI …………………. 6
B.   KEGUNAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI ……………………          7
C.   PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI …………………. 10

BAB III PENUTUP
A.   KESIMPULAN ……………………………………………………. 14
B.   SARAN ……………………………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………  15









BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

      Sumur Resapan (infiltration Well) adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke alam tanah. Biopori  merupakan lubang vertikal ke dalam tanah yang berfungsi meningkatkan laju peresapan air hujan. Pembuatan lubang resapan biopori ke dalam tanah secara langsung akan memperluas bidang permukaan peresapan air, seluas permukaan dinding lubang. Secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.

      Tetapi, di daerah perkotaan, keberadaan pepohonan semakin tergusur oleh bangunan-bangunan sehingga lubang biopori menjadi semakin langka. Lagi pula, banyaknya pepohonan tidak selalu mengartikan akan ada banyak air yang terserap, karena permukaan tanah yang tertutup lumut membuat air tidak dapat meresap ke tanah.

      Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibuatlah lubang resapan atau sumur resapan buatan manusia yang sekarang dikenal dengan lubang biopori. Biopori dapat dibuat di halaman depan, halaman belakang atau taman dari rumah. Lubang biopori sendiri umumnya dibuat dengan lebar kira-kira 30 cm, jarak antar lubang sekitar 50 cm-100 cm.

 

B. RUMUSAN MASALAH

Apa Pengertian Lubang Resapan Biopori?
Apa Kegunaan Lubang Resapan Biopori?
Bagaimana cara pembuatan Lubang Resapan Biopori?


C. TUJUAN

Untuk menjelaskan tentang pengetian Lubang Resapan Biopori
Untuk menjelaskan kegunaan Lubang Resapan Biopori
Untuk menjelaskan pembuatan Lubang Resapan Biopori








BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

Biopori adalah lubang-lubang kecil atau pori-pori  di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisme di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Pori-pori yang ada dapat menigkatkan kemampuan tanah menahan air dengan cara menyirkulasikan air dan oksigen ke dalam tanah.  Jadi, semakin banyak biopori di dalam tanah, semakin sehat tanah tersebut. Gambar di samping menunjukkan gambar biopori dilihat dari mikroskop.

Di daerah yang masih alami, mekanisme pembentukan biopori terjadi dengan sendirinya.  Dengan adanya perubahan struktur di atas dan di dalam tanah akibat pembangunan/ pengolahan tanah yang dilakukan manusia seperti pertanian, deforestasi dan perumahan, mekanisme alamiah pembentukan biopori menjadi tidak berjalan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Kamir R. Brata, seorang peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mengembangkan sebuah cara untuk mendorong terbentuknya biopori melalui Lubang Resapan Biopori (LRB).






B. KEGUNAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)

Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), dan (3) memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.

a. Meningkatkan daya resapan air 

      Kehadiran lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom/dinding lubang. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm 2 atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang resapan 78.5 cm 2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm 2.
Lubang dibuat di tanah kemudian diisi dengan sampah organik atau sampah yang biodegradable. Sampah yang ada di dalam lubang akan menjadi makanan organisme-organisme tanah. Hal ini akan meningkatkan aktivitas organisme-organisme tanah di sekitar lubang resapan biopori sehingga menambah jumlah bipori di sekitarnya. Dengan mengubah struktur tanah menjadi lebih berpori, kemampuan tanah meresap air menjadi menigkat dan mencegah terjadinya banjir & kekeringan.

      Dengan demikian kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air. 

b. Mengubah sampah organik menjadi kompos 

      Lubang resapan biopori “diaktifkan” dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai “pabrik” pembuat kompos. Kompos dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk sayurannya.

      Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik. Jumlah tersebut stara dengan rata-rata jumlah sampah organik selama 2-3 hari dari satu rumah. Dalam selang waktu 56 – 84 hari, sampah di dalam lubang biopori  sudah terdekomposisi menjadi kompos  sehingga volumenya telah menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah dapat diisi kembali dengan sampah organik baru dan begitu seterusnya.

      Pengolahan sampah organik dengan pembuatan kompos mengurangi terbentuknya gas metan yang merupakan salah satu gas rumah kaca. Gas metan terbentuk saat sampah organik dibuang secara ditimbun/landfill. Jadi secara tidak langsung pembuatan lubang biopori dapat mengurangi efek rumah kaca. 

c. Memanfaatkan fauna tanah dan atau akar tanaman 

      Seperti disebutkan di atas, lubang resapan biopori diaktikan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan “saluran” air untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.





C. PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

      Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 – 30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah.

Lokasi pembuatan lubang resapan biopori antara lain:
1.      Di dasar saluaran pembuangan/selokan air hujan












Pembuatan biopori pada selokan pengalir air hujan mengurangi volume air yang dialirkan sehingga mencegah air meluap ke luar selokan.
2.      Di sekeliling batang pohon Lubang resapan biopori yang dibuat di sekeliling pohon      dapat menjadi sumber air untuk pohon tersebut. Bulu-bulu akar dari pohon akan    tumbuh ke arah LRB
3.       Di batas taman
Langkah-langkah pembuatan LRB yaitu:
1.      Membuat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter10 cm, kedalaman 100 cm   atau tidak melampauikedalaman air tanah. Jarak pembuatan lubang resapanbiopori antara 50 – 100 cm


Pembuatan lubang dapat dibuat dengan memakai alat bantu yang disebut bor biopor
2.       Memperkuat mulut atau pangkal lubang dengan menggunakan:
1) paralon dengan diameter 10 cm, panjang minimal 10cm; atau
2) adukan semen selebar 2 – 3 cm, setebal 2 cm disekeliling mulut lubang.

3.      Mengisi lubang LRB dengan sampah organik yang berasaldari dedaunan, pangkasan   rumput dari halaman atau sampah dapur; dan
4.      Menutup lubang resapan biopori dengan saringan kawat/lainnya.
Setelah LRB dibuat, secara berkala lubang harus dirawat dan dipelihara dengan cara:
1.      Mengisi sampah organik kedalam lubang resapan biopori;
2.      Memasukkan sampah organik secara berkala pada saat terjadi penurunan volume          sampah organik pada lubang resapan biopori; dan/atau
3.      mengambil sampah organik yang ada dalam lubang resapan biopori setelah menjadi      kompos diperkirakan 2 – 3 bulan telah terjadi proses pelapukan.

     



Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

      Jumlah LRB = intensitas hujan(mm/jam) x luas bidang kedap (m2) / Laju Peresapan           Air per Lubang (liter/jam)

      Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang. 





















BAB III
PENUTUP


A.          KESIMPULAN

                LRB atau Lubang Resapan Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibatberbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman, rayap dan faunatanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempatberlalunya air di dalam tanah.Cara pembuatan Biopori dengan cara : Menentukan Posisi, Mengatur Jarak antar LR, danMembor .Keunggulan Biopori Sebagai Berikut :

1 . Meningkatkan Daya Resap Air .
2 . Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos
3 . Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman



B.          SARAN

                Dalam membuat LRB disarankan agar mulut LRB di semen agar tidak tertutup,Sebaiknya sebelum sampah organik sebelum dimasukan ke LRB di cincang atau dicacah sampaihalus agar mudah terurai,Semoga Karya Ilmiah ini sangat bermanfaat bagi rumah tangga, rumah sakit, sekolah,perkantoran dan sebagainya.








DAFTAR PUSTAKA

Diakses 6 November 2012

Diakses 6 November 2012

Diakses 6 November 2012

Diakses 6 November 2012

Diakses 6 November 2012











******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar