PROGRAM ILMU
PENGETAHUAN ALAM
MAKALAH PLH
TENTANG
LUBANG RESAPAN
BIOPORI
Di Susun
Oleh :
1. Eva Nurjanah
2. Nova Dewi Sartika
3. Nur Aprilia Nanda
4. Rosdiana Sari
5. Safrina Agus Nova
6. Tarmilah
XII IPA 6
SMA
NEGERI 1 CIBITUNG
~2012~
KATA
PENGANTAR
Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan
syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dan
pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada
keluarga, ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini
yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
dan lancar.
Dalam makalah
ini, kami membahas tentang ”LUBANG RESAPAN BIOPORI” yang kami buat
berdasarkan refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya
buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan
yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik
mugkin.
Tidak gading
yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Bekasi, November 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
…………………………………………… 4
B.
RUMUSAN MASALAH
………………………………………… 5
C.
TUJUAN
…………………………………………………………. 5
BAB II ISI
A.
PENGERTIAN LUBANG
RESAPAN BIOPORI …………………. 6
B.
KEGUNAAN LUBANG
RESAPAN BIOPORI …………………… 7
C.
PEMBUATAN LUBANG
RESAPAN BIOPORI …………………. 10
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
……………………………………………………. 14
B.
SARAN
……………………………………………………………. 14
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………… 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumur Resapan (infiltration
Well) adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung
air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke alam tanah. Biopori
merupakan lubang vertikal ke dalam tanah yang berfungsi meningkatkan laju
peresapan air hujan. Pembuatan lubang resapan biopori ke dalam tanah secara langsung
akan memperluas bidang permukaan peresapan air, seluas permukaan dinding
lubang. Secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang
terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan
akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur
mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air,
tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.
Tetapi, di daerah perkotaan, keberadaan pepohonan semakin tergusur oleh bangunan-bangunan sehingga lubang biopori menjadi semakin langka. Lagi pula, banyaknya pepohonan tidak selalu mengartikan akan ada banyak air yang terserap, karena permukaan tanah yang tertutup lumut membuat air tidak dapat meresap ke tanah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibuatlah lubang resapan atau sumur resapan buatan manusia yang sekarang dikenal dengan lubang biopori. Biopori dapat dibuat di halaman depan, halaman belakang atau taman dari rumah. Lubang biopori sendiri umumnya dibuat dengan lebar kira-kira 30 cm, jarak antar lubang sekitar 50 cm-100 cm.
B.
RUMUSAN MASALAH
Apa Pengertian
Lubang Resapan Biopori?
Apa Kegunaan
Lubang Resapan Biopori?
Bagaimana cara
pembuatan Lubang Resapan Biopori?
C. TUJUAN
Untuk menjelaskan
tentang pengetian Lubang Resapan Biopori
Untuk menjelaskan
kegunaan Lubang Resapan Biopori
Untuk menjelaskan
pembuatan Lubang Resapan Biopori
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN LUBANG RESAPAN BIOPORI
Biopori adalah lubang-lubang kecil atau pori-pori di dalam tanah
yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisme di dalamnya, seperti
cacing, , perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Pori-pori yang ada
dapat menigkatkan kemampuan tanah menahan air dengan cara menyirkulasikan air dan
oksigen ke dalam tanah. Jadi, semakin banyak biopori di dalam tanah,
semakin sehat tanah tersebut. Gambar di samping menunjukkan gambar biopori
dilihat dari mikroskop.
Di daerah yang masih alami, mekanisme pembentukan biopori terjadi dengan sendirinya. Dengan adanya perubahan struktur di atas dan di dalam tanah akibat pembangunan/ pengolahan tanah yang dilakukan manusia seperti pertanian, deforestasi dan perumahan, mekanisme alamiah pembentukan biopori menjadi tidak berjalan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Kamir R. Brata, seorang peneliti dari
Institut Pertanian Bogor (IPB), mengembangkan sebuah cara untuk mendorong
terbentuknya biopori melalui Lubang Resapan Biopori (LRB).
B.
KEGUNAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)
Lubang resapan biopori adalah
teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara
(1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos
dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), dan (3) memanfaatkan peran
aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan
oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.
a. Meningkatkan daya resapan air
Kehadiran lubang resapan
biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar
luas kolom/dinding lubang. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10
cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm 2
atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran
dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang resapan 78.5 cm 2 setelah
dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya
menjadi 3218 cm 2.
Lubang dibuat di tanah
kemudian diisi dengan sampah organik atau sampah yang biodegradable. Sampah
yang ada di dalam lubang akan menjadi makanan organisme-organisme tanah. Hal
ini akan meningkatkan aktivitas organisme-organisme tanah di sekitar lubang
resapan biopori sehingga menambah jumlah bipori di sekitarnya. Dengan mengubah
struktur tanah menjadi lebih berpori, kemampuan tanah meresap air menjadi
menigkat dan mencegah terjadinya banjir & kekeringan.
Dengan demikian kombinasi
antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara bersama-sama akan
meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.
b. Mengubah sampah organik menjadi kompos
Lubang resapan biopori
“diaktifkan” dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan
dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan
kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini
dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan
biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi
sebagai “pabrik” pembuat kompos. Kompos dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis
tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran
organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai
pupuk sayurannya.
Bila lubang yang dibuat
berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung
7.8 liter sampah organik. Jumlah tersebut stara dengan rata-rata jumlah sampah
organik selama 2-3 hari dari satu rumah. Dalam selang waktu 56 – 84 hari,
sampah di dalam lubang biopori sudah terdekomposisi menjadi kompos
sehingga volumenya telah menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah
dapat diisi kembali dengan sampah organik baru dan begitu seterusnya.
Pengolahan sampah organik
dengan pembuatan kompos mengurangi terbentuknya gas metan yang merupakan salah
satu gas rumah kaca. Gas metan terbentuk saat sampah organik dibuang secara
ditimbun/landfill. Jadi secara tidak langsung pembuatan lubang biopori dapat
mengurangi efek rumah kaca.
c. Memanfaatkan fauna tanah dan atau akar tanaman
Seperti disebutkan di atas,
lubang resapan biopori diaktikan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah
dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya akan menciptakan
rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan “saluran” air
untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka
rongga-rongga atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga
keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur
tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan
sangat menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini
adalah memberikan pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode
tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan
tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah
kaca; berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam
tanah.
C.
PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI
Lubang resapan biopori adalah
lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10
– 30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan
air tanah dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah.
Lokasi pembuatan lubang resapan biopori
antara lain:
1.
Di dasar saluaran pembuangan/selokan air hujan
2.
Di sekeliling batang pohon Lubang resapan biopori yang
dibuat di sekeliling pohon dapat
menjadi sumber air untuk pohon tersebut. Bulu-bulu akar dari pohon akan tumbuh ke arah LRB
3.
Di batas taman
Langkah-langkah pembuatan LRB yaitu:
1. Membuat lubang silindris ke dalam
tanah dengan diameter10 cm, kedalaman 100 cm atau
tidak melampauikedalaman air tanah. Jarak pembuatan lubang resapanbiopori antara 50 – 100 cm
2.
Memperkuat mulut atau pangkal lubang dengan
menggunakan:
1) paralon
dengan diameter 10 cm, panjang minimal 10cm; atau
2) adukan semen
selebar 2 – 3 cm, setebal 2 cm disekeliling mulut lubang.
3.
Mengisi lubang LRB dengan sampah organik yang
berasaldari dedaunan, pangkasan rumput
dari halaman atau sampah dapur; dan
4.
Menutup lubang resapan biopori dengan saringan
kawat/lainnya.
Setelah LRB dibuat, secara berkala lubang harus dirawat dan dipelihara
dengan cara:
1.
Mengisi sampah organik kedalam lubang resapan biopori;
2.
Memasukkan sampah organik secara berkala pada saat
terjadi penurunan volume sampah organik pada lubang resapan
biopori; dan/atau
3.
mengambil sampah organik yang ada dalam lubang resapan
biopori setelah menjadi kompos
diperkirakan 2 – 3 bulan telah terjadi proses pelapukan.
Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Jumlah LRB = intensitas
hujan(mm/jam) x luas bidang kedap (m2) / Laju Peresapan Air per Lubang (liter/jam)
Sebagai contoh, untuk daerah
dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air
perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat
sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
LRB
atau Lubang Resapan Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk
akibatberbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran
tanaman, rayap dan faunatanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi
udara, dan akan menjadi tempatberlalunya air di dalam tanah.Cara pembuatan
Biopori dengan cara : Menentukan Posisi, Mengatur Jarak antar LR, danMembor
.Keunggulan Biopori Sebagai Berikut :
1 . Meningkatkan Daya Resap Air .
2 . Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos
3 . Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar
Tanaman
B.
SARAN
Dalam
membuat LRB disarankan agar mulut LRB di semen agar tidak tertutup,Sebaiknya sebelum
sampah organik sebelum dimasukan ke LRB di cincang atau dicacah sampaihalus
agar mudah terurai,Semoga Karya Ilmiah ini sangat bermanfaat bagi rumah tangga,
rumah sakit, sekolah,perkantoran dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses 6 November 2012
Diakses 6 November 2012
Diakses 6 November 2012
Diakses 6 November 2012
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar